BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Di era globalisasi saat
ini, dimana semakin berkembang dengan pesatnya ilmu pengetahuan namun ada suatu
hal yang tidak dapat ditinggalkan atau disembunyikan keberadaannya terutama di
Indonesia yaitu keanekaragaman budaya yang tidak dapat dimiliki oleh negara
lain. Saat ini kebudayaan Indonesia semakin tenggelam dengan kehadiran
teknologi-teknologi yang semakin canggih. Apalagi generasi muda saat ini kurang
peduli dengan kebudayaan Indonesia, khususnya kesenian-kesenian seperti seni
tari. Maka dari itu, untuk memperkenalkan kesenian Indonesia kepada generasi
muda terutama peserta didik mulai dari anak-anak hingga remaja adalah dengan
cara memberikan pendidikan seni dalam bentuk pelajaran maupun ekstrakurikuler di
sekolah-sekolah SD, SMP, SMA, SMK bagi siswanya untuk mengembangkan
potensi-potensi yang ada dalam diri siswa tersebut.
Saya sebagai
penulis, menyusun makalah ini guna
memenuhi tugas yang berkaitan dengan pemahaman Pendidikan Seni yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Seni yaitu Ibu Eny
Kusumastuti. Beliau memberikan tugas pembuatan makalah ini bagi mahasiswa Pendidikan
Seni Tari semester 1 dengan harapan agar
para mahasiswa lebih memahami dan mengetahui Pendidikan Seni yang diselenggrakan
di sebuah instansi atau lembaga pendidikan. Dan mahasiswa pun berupaya lebih
mengerti bagaimana tujuan atau proses pendidikan seni yang berkembang dalam di
sekolah-sekolah tertentu.
B.
Rumusan
Masalah
1. Visi misi dan tujuan
pendidikan seni di SMPN 1 Pucakwangi Kab. Pati?
2. Pelaksanaan dan proses
pembelajaran pendidikan seni di sekolah itu?
3. Apa saja faktor
penghambat dan pendukung pendidikan seni di sekolah itu?
C.
Tujuan
Pembahasan
1. Mengetahui visi misi
dan tujuan pendidikan seni di sekolah tersebut.
2. Mengetahui proses
pembelajaran di sekolah tersebut.
3. Mengetahui faktor yang
mempengaruhi pendidikan seni di sekolah tersebut.
D.
Metode
Penulisan
Penulisan atau
pembuatan dalam penyusunan Makalah ini berdasarkan data atau fakta- fakta yang
akurat dan kognitif dengan alur yang sistematis, runtut, mengandung empati dan
disertai dengan gaya bahasa yang lugas. Penulis terjun langsung sebagai
observer dan mengambil data dari lapangan. Kemudian diolah dan disusun untuk
dideskripsikan sebagai akhir dari observasi.
E.
Manfaat
Penulisan
1. Dapat
dijadikan bahan pelajaran di lembaga-lembaga pendidikan.
2. Untuk
menambah wawasan penulis atau peneliti dan pengalaman yang berharga.
F.
Sistematika
penulisan
Untuk
memberikan arah kejelasan dalam memahami dari keseluruhan Makalah ini, maka
sistematika penulisan adalah sebagai berikut:
Bagian
awal, bagian ini terdiri atas halaman judul, motto dan persembahan, lembar pengesahan,kata
pengantar dan isi.
Bagian
isi bagian ini merupakan bagian yang terdiri pokok permasalahan yang menjadi
inti pembahasan makalah ini yang terdiri atas:
BAB
I Pendahuluan
Terdiri
atas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan pembahasan masalah,
metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB
II Pembahasan
Berisi
tentang visi misi,tujuan,proses
pembelajaran dan faktor pendukung serta penghambat pendidikan di SMPN 1
Pucakwangi, Kabupaten Pati.
BAB
III Penutup
Terdiri
atas simpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Profil
SMPN 1 Pucakwangi, Kabupaten Pati
SMP Negeri 1 Pucakwangi, Kecamatan Pucakwangi
merupakan sekolah negeri terakreditasi A yang terletak di sebelah tenggara
Kabupaten Pati, tepatnya di Jalan Raya Pucakwangi No.7 yang sangat mudah mengaksesnya,
dan merupakan salah satu Sekolah Berstandar Nasional (SSN). Lingkungan sekolah
yang selalu kondusif dan terjaga keamanannya, tampak terlihat dari desain dan
tata letak sekolah yang terpusat, sehingga dalam pengawasannya kondisi sekolah
sangat terkontrol dan terpantau secara keseluruhan. Pemilihan tempat strategis
dekat dengan jalan rayapun menunjang proses pembelajaran efektif dan efisien,
dibuktikan dengan pencapaian prestasi akademik sekolah yang memuaskan. SMPN 1
Pucakwangi juga menuangkan karakteristik sekolahnya dalam visi, misi dan tujuan
dikembangkannya sekolah ini.
SMP Negeri 1 Pucakwangi juga memiliki banyak kegiatan
ekstrakurikuler di luar kegiatan belajar mengajar, seperti rebana, marching
band, seni tari, pramuka dan sebagainya. Dalam hal ini penulis memfokuskan pada
ekstrakurikuler seni, khususnya seni tari.
B.
Visi
Misi SMP Negeri 1 Pucakwangi
v Visi
“Terbaik
dalam mutu, santun, kompetitif, berdasarkan iman dan taqwa”. Itulah semboyan
yang menjadi visi SMPN 1 Pucakwangi.
v Misi
Di
samping visi yang menjadi pandangan dalam pengembangan sekolah ini, SMPN 1
Pucakwangi juga mengemban misi. Berikut penjabarannya :
1. Melaksanakan
pembelajaran dan bimbingan yang terbaik dan bermutu.
2. Mewujudkan
perilaku yang santun dan berbudaya.
3. Mewujudkan
peningkatan terhadap ajaran agama yang dianut warga sekolah.
4. Menghasilkan
lulusan dengan daya saing tinggi.
5. Menumbuhkan
dan mendorong berprestasi dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Dalam
hal ini, penulis mengambil misi pendidikan seni dari misi sekolah nomor lima
yaitu “Menumbuhkan dan mendorong berprestasi dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni” dimana sekolah mendorong siswanya untuk berprestasi salah satunya di
bidang seni tari.
C.
Tujuan
Pendidikan Seni
Tujuan
diadakannya Pendidikan Seni agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
1. Memahami
pentingnya seni budaya.
2. Menampilkan
kreatifitas melalui seni budaya.
3. Menampilkan
peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal maupun regional.
D.
Proses
Pembelajaran Pendidikan Seni
v Materi Belajar
Mata
pelajaran Seni Budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang diterapkan dan
dikembangkan di SMPN 1 Pucakwangi yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satun
Pendidikan (KTSP). Pendidikan seni buadaya diberikan di sekolah karena keunikan
dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak
pada pemberian pengalaman estetis dalam bentuk kegiatan berekspresi.
Dalam
kegiatan ekstrakurikuler seni tari diberikan materi seni tari dari segi teori
maupun praktek. Materi teori yang diberikan adalah istilah-istilah bentuk
tarian seperti nyempurit, nyekiting,
ngruji dan sebagainya. Kemudian dipraktekkan langsung bagaimana bentuknya.
Tarian yang diberikan juga tidak begitu sulit agar mudah diingat oleh siswa.
Biasanya guru seni memberikan tari kreasi baru namun ada kalanya guru
memberikan materi tarian klasik terlebih dahulu sebagai dasar untuk mengenal
tarian.
v Metode Pengajaran
Metode
yang digunakan adalah mengadakan latihan rutin seminggu sekali setiap hari
Selasa dengan durasi 1,5 jam sampai 2 jam. Selain itu guru seni tari menggunakan
bahasa yang mudah dipahami oleh siswa agar siswa mudah menangkap materi yang
diberikan oleh guru.
v Sarana Prasarana
Untuk
mendukung terselenggaranya kegiatan ekstrakurikuler seni tari ini, sekolah
memberikan fasilitas ruangan khusus untuk kegiatan latihan-latihan seni tari.
Fasilitas yang lain tape recorder beserta kaset tari yang akan digunakan, namun
ada kendala yaitu tidak adanya properti tari seperti sampur dari sekolah.
Sehingga siswa masih membawa properti sendiri dari rumah.
v Evaluasi
Setelah
materi diberikan kemudian diadakan evaluasi bagi siswa, sejauh mana materi yang
diberikan dapat ditangkap oleh siswa. Evaluasi yang diadakan adalah dengan
memberikan ulangan harian secara teori maupun praktek, ujian tengah semester,
kemudian di akhir sekolah diberikan ujian sekolah bagi siswa kelas IX dalam
bentuk praktek.
v Hasil
Hasil
dari evaluasi yang diberikan kurang memuaskan. Ini dikarenakan siswa kurang
disiplin dan sulit mengikuti materi seni tari. Selain itu hanya beberapa siswa
yang memiliki bakat seni tari namun ada juga yang kurang memiliki bakat seni
tari, sehingga ini membuat minat terhadap kegiatan ekstrakurikuler seni tari
menurun. Seperti tahun ini, siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni
tari kurang lebih berjumlah 60 siswa yang terdiri dari siswa kelas VII dan VIII.
Namun lama kelamaan jumlah ini akan menurun karena siswa mulai merasa tidak
berbakat dalam ekstrakurikuler seni tari.
E.
Faktor
yang Mempengaruhi
v Faktor Pendukung
1. Siswa
dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni tari di sekolah. Selain itu mata
pelajaran seni tari diarahkan ke pengembangan bakat.
2. Fasilitas
ruangan khusus untuk ekstrakurikuler seni tari.
v Faktor Penghambat
1. Siswa
malas untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni tari ini.
2. Siswa
lebih berminat mengikuti di ekstrakurikuler yang lain.
3. Tidak
adanya guru yang berlatarbelakang seni. Guru tari yang mengajar saat ini adalah
guru pengampu mata pelajaran Bahasa Jawa yang merangkap sebagai guru
ekstrakurikuler seni tari.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan seluruh uraian dari hasil analisis dan
pembahasan dalam makalah ini, dapat ditarik kesimpulan yang berkenaan dengan
pendidikan seni di SMPN 1 Pucakwangi, antara lain :
1. Visi,
misi dan tujuan sekolah berupaya untuk terus mengembangkan proses pembelajaran
pendidikan seni dengan cakupan materi yang tertuang dalam kurikulum yang
berlaku.
2. Proses
pembelajaran yang dilakukan cukup mendukung pendidikan seni di sekolah ini,
materi belajar yang mudah ditangkap siswa dengan metode yang menyenangkan.
Sarana dan prasaran juga diberikan walaupun masih ada beberapa kekurangan.
Evaluasi yang dilaksanakan dapat mengetahui seberapa jauh siswa menerima materi
dengan baik. Akan tetapi hasil yang kurang memuaskan dapat ditingkatkan dengan
berkembangnya ekstrakurikuler seni tari di SMPN 1 Pucakwangi.
3. Beberapa
faktor penghambat yang ada tidak membuat sekolah ini untuk menghasilkan siswa
yang berprestasi dalam bidang seni, selain itu faktor pendukung cukup mendukung
pendidikan seni yang ada di sekolah tersebut.
B.
SARAN
Saran merupakan
petunjuk atau masukan yang memajukan dan juga bukan suatu keharusan untuk
dilaksanakan. Dari segi pengertian tersebut maka penulis memberikan saran-saran
sebagai berikut :
1.
Kegiatan ekstrakurikuler seni tari ini
tetap ada dan berkembang di SMPN 1 Pucakwangi.
2.
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk
menampilkan tarian dalam suatu acara secara bergiliran.
3.
Sebaiknya mencari guru ekstrakurikuler
seni tari yang berlatarbelakang seni, sehingga guru tidak merangkap mengajar
kegiatan ektrakurikuler seni tari.